Artikel "Kesehatan"
Tampilkan postingan dengan label Kesehatan. Tampilkan semua postingan

 

Ilustrasi olahan daging kurban. (Foto: iStock/detikvisual)
Ilustrasi olahan daging kurban. (Foto: iStock/detikvisual)

BERITA.BATAKTIVE.COM, KESEHATAN - Dalam momen perayaan Idul Adha, banyak orang yang khilaf dalam menyantap daging kurban. Namun, meningkatnya asupan lemak tersebut juga berdampak pada peningkatan kadar kolesterol dalam tubuh. Kolesterol tinggi merupakan kondisi yang tidak boleh dianggap sepele, karena dapat berakibat fatal jika tidak ditangani dengan serius. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk memahami ciri-ciri kolesterol tinggi agar dapat mengambil tindakan pencegahan yang tepat.

Kolesterol merupakan zat lilin yang diproduksi oleh tubuh dan juga dapat berasal dari makanan sehari-hari. Zat ini memiliki peran penting dalam meningkatkan sistem imun, memperlancar pencernaan, membentuk hormon, dan menciptakan vitamin D alami.

Namun, kelebihan kolesterol jahat atau Low Density Lipoprotein (LDL) dalam tubuh dapat menyebabkan berbagai penyakit serius yang mengancam jiwa, seperti stroke, hipertensi, diabetes, dan penyakit jantung.

Berikut adalah ciri-ciri kolesterol tinggi yang perlu diwaspadai, seperti yang dikutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI:

1. Mudah Mengantuk

Kolesterol tinggi dalam darah dapat menghambat aliran oksigen yang optimal ke seluruh tubuh. Akibatnya, otak merespons dengan rasa kantuk yang berlebihan. Oleh karena itu, perlu diwaspadai jika sering mengalami rasa kantuk yang tidak wajar.

2. Kesemutan

Kesemutan pada kaki, tangan, atau bagian tubuh lainnya dapat menjadi gejala aliran darah yang tidak lancar. Hal ini disebabkan oleh ketidakoptimalan pasokan darah ke saraf-saraf tertentu. Penyumbatan aliran darah yang disebabkan oleh kolesterol tinggi dapat menjadi salah satu penyebabnya.

3. Pegal pada Tengkuk atau Pundak

Rasa pegal pada tengkuk atau pundak dapat terjadi akibat kurangnya suplai oksigen dan darah akibat penumpukan kolesterol. Segera diatasi agar tidak menjadi masalah yang lebih serius.

4. Nyeri di Kaki

Nyeri pada kaki bisa menjadi tanda kolesterol tinggi akibat penyumbatan aliran darah di arteri, sehingga menghambat aliran darah ke kaki.

5. Xanthelasma

Xanthelasma adalah penumpukan kolesterol yang terjadi di bawah jaringan kulit. Tanda ini biasanya terlihat sebagai noda kuning muda di ujung kelopak mata atau benjolan kecil yang padat di lipatan tubuh seperti tumit, siku, atau lutut.

6. Perlemakan Hati

Kehadiran lemak yang tinggi di hati dapat menyebabkan rasa tidak nyaman, kembung, bahkan mual. Keadaan ini dapat meningkatkan risiko penyakit sirosis dan bahkan kanker hati.

7. Gejala Stroke

Kolesterol tinggi dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah di otak akibat kurangnya suplai oksigen dan darah. Kondisi ini dapat menyebabkan gejala seperti kelemahan pada salah satu sisi tubuh, muntah hebat, atau sakit kepala yang parah.

8. Kram

Kram pada beberapa bagian tubuh, seperti tumit atau telapak kaki, dapat menjadi gejala kolesterol tinggi. Kondisi ini sering terjadi pada malam hari ketika seseorang terbangun dari tidur. Rasa nyeri akan hilang saat tubuh digerakkan.

9. Nyeri Dada

Nyeri dada bisa menjadi tanda adanya komplikasi akibat kolesterol tinggi. Hal ini disebabkan oleh adanya penumpukan plak di dinding arteri yang menghambat suplai darah yang memadai ke jantung.

10. Disfungsi Ereksi

Disfungsi ereksi dapat menjadi tanda akibat terhambatnya aliran darah ke penis akibat penumpukan plak.

Mengenali ciri-ciri kolesterol tinggi menjadi langkah awal yang penting dalam menjaga kesehatan. Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, segera konsultasikan dengan tenaga medis untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat. Selain itu, perubahan gaya hidup sehat, seperti pola makan seimbang dan olahraga teratur, juga dapat membantu mengontrol kadar kolesterol dalam tubuh.

 

Ketua ITAGI: Kementerian Kesehatan Hanya Berpatokan pada Aspek Medis Tanpa Memperhatikan Kepastian Halal Vaksin
Ilustrasi Vaksin/gi.

BERITA|BATAKTIVE.COM, JAKARTA - Ketua Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), Profesor Sri Rezeki, mengungkapkan bahwa Kementerian Kesehatan hanya berpatokan pada aspek medis dalam menentukan jenis vaksin yang akan diberikan kepada masyarakat, tanpa memperhatikan kepastian halalnya. Hal tersebut disampaikannya saat menjadi saksi ahli Kementerian Kesehatan dalam persidangan gugatan mengenai vaksin halal yang diajukan oleh Yayasan Konsumen Muslim Indonesia (YKMI) di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) pada Jumat (19/5).

Dalam persidangan dengan nomor perkara 28/G/2023/PTUN-JKT, Profesor Sri Rezeki menjelaskan bahwa peran ITAGI adalah memberikan rekomendasi mengenai jenis vaksin yang kemudian ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan melalui Keputusan Menteri Kesehatan (KMK) nomor HK.01.07/Menkes/1602/2022. Namun, dia menegaskan bahwa ITAGI hanya mempertimbangkan aspek medis dalam menentukan jenis vaksin yang direkomendasikan kepada Kementerian Kesehatan.

"Kami tidak pernah memandang masalah kehalalannya," ujar Profesor Sri dalam kesaksiannya secara daring.

Profesor Sri juga menyatakan bahwa ITAGI memiliki hubungan dengan ITAGI regional se-Asia Tenggara dan mengacu pada hasil penelitian SAGE yang berada di bawah World Health Organization (WHO), badan organisasi Kesehatan Dunia.

Menanggapi kesaksian tersebut, Kuasa Hukum YKMI, Irawan Santoso, menjelaskan bahwa gugatan diajukan karena telah ada Putusan Mahkamah Agung (MA) nomor 31P/HUM/2022 tentang Vaksin Halal, yang tidak dijalankan oleh Kementerian Kesehatan.

Irawan menekankan bahwa baik Profesor Sri Rezeki sebagai pakar maupun ITAGI sebagai lembaga seharusnya mengetahui tentang Putusan MA yang menegaskan kewajiban pemerintah dalam menjamin kehalalan vaksin.

Selain itu, Irawan juga menyatakan bahwa penjelasan dalam persidangan PTUN menunjukkan peran yang besar dari ITAGI dalam memberikan rekomendasi mengenai jenis vaksin kepada Kementerian Kesehatan.

"Dengan jelas, ini menunjukkan bahwa pihak Kementerian Kesehatan belum sepenuhnya mengacu pada Putusan MA yang mewajibkan adanya jaminan vaksin halal bagi umat Islam di Indonesia," tambahnya.

Gugatan yang diajukan oleh YKMI bertujuan untuk memastikan agar Kementerian Kesehatan mematuhi putusan MA dan memberikan jaminan kehalalan vaksin kepada umat Islam. Persidangan ini menjadi upaya untuk menjaga kepastian dan perlindungan hak konsumen Muslim terkait dengan penggunaan vaksin yang sesuai dengan keyakinan agama mereka.

Anda Wajib Tahu, 7 Kebiasaan Ini Bisa Merusak Ginjal!
Ilustrasi Ginjal (google)

Berita|Bataktive.com, Medan - Ginjal adalah organ vital dalam tubuh yang berperan penting dalam menyaring limbah dan mengatur keseimbangan air dan elektrolit. Namun, kebiasaan sehari-hari yang tidak sehat dapat menyebabkan kerusakan ginjal yang serius. Dalam artikel ini, kami akan membahas tujuh kebiasaan yang dapat merusak ginjal Anda dan mengapa Anda perlu menghindarinya.

1. Kurang Minum Air:
Kebiasaan minum air yang tidak cukup dapat menjadi beban berat bagi ginjal. Air membantu menyaring limbah dan racun dari tubuh, dan kurang minum air dapat menyebabkan pengumpulan zat-zat berbahaya dalam ginjal. Kurangnya asupan air juga dapat mempengaruhi konsentrasi urine, meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal, dan menyebabkan infeksi saluran kemih.

2. Konsumsi Makanan Tinggi Garam:
Makanan yang tinggi garam dapat meningkatkan tekanan darah dan merusak ginjal Anda. Ginjal bertanggung jawab untuk mengatur keseimbangan elektrolit dalam tubuh, termasuk natrium. Konsumsi makanan yang tinggi garam memaksa ginjal untuk bekerja lebih keras dalam menghilangkan kelebihan natrium. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, yang pada gilirannya dapat merusak jaringan ginjal dan menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius.

3. Penggunaan Obat Terlalu Banyak:
Penggunaan obat yang berlebihan, terutama obat-obatan antiinflamasi nonsteroid (OAINS), seperti ibuprofen dan aspirin, dapat merusak ginjal Anda. Obat ini memiliki efek samping yang dapat mempengaruhi fungsi ginjal dan menyebabkan kerusakan pada jangka panjang. Selalu ikuti dosis yang direkomendasikan oleh dokter dan konsultasikan dengan profesional medis sebelum mengonsumsi obat-obatan baru.

4. Merokok:
Merokok tidak hanya merusak paru-paru, tetapi juga dapat membahayakan ginjal. Rokok mengandung zat-zat kimia beracun yang dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah dan menyebabkan penyakit ginjal kronis. Merokok juga dapat mempercepat perkembangan penyakit ginjal pada individu yang telah memiliki kondisi ginjal yang sudah terganggu.

5. Konsumsi Alkohol Berlebihan:
Konsumsi alkohol berlebihan dapat memberikan beban yang berat pada ginjal. Alkohol menyebabkan dehidrasi, mengganggu fungsi normal ginjal, dan meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal. Selain itu, alkohol juga dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah dan menyebabkan kerusakan ginjal jangka panjang.

6. Jarang Berolahraga:
Gaya hidup yang tidak aktif dan jarang berolahraga dapat meningkatkan risiko penyakit ginjal. Olahraga membantu meningkatkan sirkulasi darah, mengontrol berat badan, dan mengurangi risiko tekanan darah tinggi. Dengan berolahraga secara teratur, Anda dapat membantu menjaga kesehatan ginjal dan mencegah perkembangan masalah ginjal.

7. Tidak Mengelola Penyakit Kronis:
Penyakit kronis seperti diabetes dan hipertensi dapat menyebabkan kerusakan ginjal secara bertahap. Penting untuk mengelola kondisi-kondisi ini dengan baik, seperti menjaga kadar gula darah yang stabil, mengontrol tekanan darah, dan mematuhi rencana perawatan yang direkomendasikan oleh dokter. Dengan mengelola penyakit kronis dengan baik, Anda dapat meminimalkan risiko kerusakan ginjal yang lebih lanjut.

Kesimpulan:
Merawat ginjal Anda dengan baik adalah penting untuk menjaga kesehatan dan kualitas hidup yang baik. Dengan menghindari kebiasaan yang merusak ginjal seperti kurang minum air, konsumsi makanan tinggi garam, penggunaan obat terlalu banyak, merokok, konsumsi alkohol berlebihan, jarang berolahraga, dan tidak mengelola penyakit kronis, Anda dapat melindungi kesehatan ginjal Anda. Jaga gaya hidup sehat dan konsultasikan dengan profesional medis jika Anda memiliki kekhawatiran tentang kesehatan ginjal Anda.

Heboh Ditarik Singapura, Mie Sedaap Pastikan Tak Ada Etilen Oksida di Produknya
Foto Ilustrasi Mie: istock


Bataktive.com, Jakarta - Singapura menarik dua varian mi instan dari Mie Sedaap yakni Mie Sedaap Korean Spicy Soup dan Mie Sedaap Korean Spicy Chicken dari peredaran. Kedua produk ini ditarik terkait temuan kandungan etilen oksida (EtO) di dalamnya.

Menanggapi hal ini, perusahaan dari Mie Sedaap yakni Wings Group Indonesia angkat bicara. Berdasarkan keterangan yang diterima detikcom, Mie Sedaap memastikan bahwa tidak ada penggunaan EtO pada produknya.


"Mie Sedaap memastikan tidak ada penggunaan etilen oksida (EtO) dan telah memenuhi standar keamanan pangan sehingga aman untuk dikonsumsi," ujar Head of Corporate Communications & CSR WINGS Group Indonesia Sheila Kansil, dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Kamis (6/10/2022).

Pihaknya memastikan bahwa produk Mie Sedaap yang selama ini beredar di Indonesia telah memenuhi standar wajib ekspor. Ini termasuk dalam kandungan produk, pengemasan, hingga pelabelan.

Menurut mereka, komitmen ini suda berlaku hingga bertahun-tahun sejak produk Mie Sedaap beredar di Indonesia.


"Upaya untuk tunduk pada peraturan yang berlaku ini merupakan komitmen Mie Sedaap yang sudah diproduksi dan beredar hampir 20 tahun di Indonesia," tulis keterangan tersebut.

Sebelumnya, Badan Pangan Singapura (SFA) menemukan adanya kandungan etilen oksida pada kedua produk tersebut. Sesuai dengan aturan makanan di Singapura, EtO ini diizinkan untuk sterilisasi rempah-rempah, dan tidak boleh melebihi Batas Maksimum Residu (MRL) yakni 50 mg/kg.

"Etilen oksida adalah pestisida yang tidak diizinkan untuk digunakan dalam makanan," ucap SFA seperti dikutip dari CNA, Kamis (6/10/2022).


Tak hanya Singapura, Otoritas keamanan pangan Hong Kong atau Centre for Food Safety (CFS) juga menarik dua varian mi instan tersebut. Hal ini juga disebabkan adanya temuan etilen oksida dalam kedua produk tersebut.


Artikel Ini Telah Tayang di : Health.Detik.com | Artikel Asli.