Pengacara Sarmauli Simangunsong: Brigadir J Banting dan Buka Paksa Baju Putri
Kolase foto Putri dan Sarmauli

Berita | Bataktive.com, Jakarta - Tim pengacara Ferdy Sambo, Sarmauli Simangunsong, membacakan nota keberatan atau eksepsi dari surat dakwaan yang dibacakan Jaksa Penuntut Umum (JPU) terhadap kliennya dalam kasus dugaan pembunuhan Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Sarmauli menjelaskan, saat itu, Putri Candrawathi sedang tidur di kamar lalu terbangun karena mendengar dari pintu kaca kamarnya terbuka. Putri pun melihat Brigadir Nofrianysah Yosua Hutabarat (Brigadir J) ada di kamarnya.

"Tanpa mengucapkan kata apapun, Nofriansyah Yosua Hutabarat membuka secara paksa pakaian yang dikenakan oleh saksi Putri Candrawathi dan melakukan kekerasan seksual terhadap saksi Putri Candrawathi," kata Sarmauli saat membacakan nota keberatan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (17/10/2022).

Sarmauli menyampaikan, insiden terjadi dugaan pelecehan sekitar pukul 18.00 tepatnya setelah Ricky Rizal dan Richard Eliezer pergi meninggal rumah magelang menuju SMA Taruna Nusantara untuk mengantar kebutuhan anak dari Ferdy Sambo untuk keperluan sekolah. Sehingga dalam rumah tersebut hanya ada Kuat Ma’ruf dan asisten rumah tangga bernama Susi.

Sarmauli menceritakan, kondisi Putri saat itu sedang sakit kepala dan tidak enak badan. Selain itu, tindakan Yosua turut dilakukan dengan memegang tangan Putri yang membuatnya tidak berdaya. Sarmauli melanjutkan, saat Yosua tenga melakukan tindak dugaan pelecehan itu, terdapat suara dari bawah yang hendak mendekat kamarnya. Yosua yang panik menyuruh Putri untuk membukanya. Usai kondisi dirasa aman, pintu itu kembali ditutup.

“Lalu, Yosua menutup pintu kayu berwarna putih dan memaksa Saksi Putri untuk berdiri agar dapat menghalangi orang yang akan naik ke lantai 2 Rumah Magelang namun Putri menolaknya dengan cara berusaha menahan badannya,” urai Sarmauli.

"Kemudian Nofriansyah Yosua Hutabarat membanting tubuh saksi Putri Candrawathi ke kasur dan kemudian kembali memaksa saksi Putri Candrawathi untuk berdiri sambil mengancam 'awas kalau kamu bilang sama Ferdy Sambo saya tembak kamu, Ferdy Sambo, dan anak-anak kamu'," kata Sarmauli.

Sarmauli menambahkan Brigadir J kembali membanting Putri ke kasur. Setelah itu, Putri dipaksa untuk keluar kamar.

Lebih lanjut, dia mengatakan asisten rumah tangga (ART), Ferdy Sambo, Kuat Ma'ruf akhirnya mengetahui Yosua berada di kamar Putri. Kuat tahu Yosua di kamar Putri ketika ART ini sedang merokok.

Kuat Ma'ruf yang melihat gelagat aneh Brigadir J ketika keluar kamar Putri, langsung berusaha mengejarnya. Kuat, kata Sarmauli, menyuruh ART Ferdy Sambo lainnya, Susi, untuk mengecek keadaan Putri Candrawathi.

(REDAKSI/BATAKTIVE.COM)

Bagikan :

Bataktive.com

Post A Comment:

0 komentar saat ini,tambahkan komentar